Jumat
12 februari 2010
mungkin baik kalau kehidupan dihayati layaknya air yang mengalir sebagai bagian dari pemahaman juga penerapan keikhlasan, bukan sebagai kompensasi dari ketidakmampuan, karena mengalir bukanlah akhir, juga mengalir bisa saja di laut, di sungai bahkan di comberan, sehingga dirasakan tetap perlu adanya petunjuk, kendali dan kemudi, agar tidak sekedar mengalir, terus menjauh sampai menghanyut hingga melarut...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar